Jumat, 10 Februari 2012

NASIHAT IMAM AL-GHOZALI

NASEHAT IMAM AL-GHOZALI

  Ketahuilah wahai anakku yang tercianta dan mulia semoga alloh memberimu usia panjang dengan taat kepadanya semoga Allah juga melapangkan jalanmu sebagaiman jalan para kekasihnya.

  Wahai anakku yang termasuk bagian darinasihat apa yang di sampaikan oleh rasululloh kepadanya bagian dari umatnya bahwa beliau pernahbersabda “Tanda berpalingnya allah dari seorang hamba adalah disibukannya hamaba tersebut dengan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Orang yang kehilangan masa usianya yang tidak di gunkan untuk ibada, maka pasti oa akan mengalami penyesalan yang berkepanjangan. Barang siapa yang sudah berumur 40 tahun, dimana kebaikannya tidak bias menutupi keburukannya, maka bersiap-siaplah ia masuk ke dalam nerak.”

   Nasehat ini cukup bagi orang-orang yang beriman. Wahai anakku, nasehat itu mudah yang sulit adalah menerima dan menjalankan nasehat tersebut. Bagi orang yang suka menuruti bahwa nafsunya, nasehat itu terasa sangat pahit karena hal-hal yang dilarang oleh agama sangat disukai dalam hatinya. Inilah beberapanasehat Imam Al-Ghazali camkan dan renungkanlah. Semoga nasehat ini menmbah ketakwaan kita kepada Allah SWT.

1. Amalakan Ilmumu.
    Ilmu adalah harta yang paling berharga diantara harta-harta yang ada di dunia ini. Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Seseorang nyang memiliki ilmu kemudian ilmu itu ia amalkan maka akan membawa kebaikan dan keberkahan baginya baik di dunia maupun di akhirat.
Bagi yang menuntut ilmu tetapi tidak diamlakan ilmunya hanya di gunakan untuk menunjukan kehebatan dan kekuatan dirinya serta untuk tujuan hal-hal yang berbau keduniaan, maka ilmunya itu hanya akan jadi sia-sia. Yakinlah sesungguhnya ilmu yang tidak diamalkan pasti tidak ada paedahnya.
Amlakanlah ilmu walupun sedikit yang kita miliki. Sampaikanlah ilmu itu walu satu ayat, karena ilmu adalah pelita yang dapat menjadi penerang bagi orang yang sedang berada dalam kegelapan.

2. Janganlah Niat Menuntut Ilmu untuk Mencari Keduniaan.
     Saat menjelang ujian tiba berapa banyak malam yang kita gunkan untuk mempelajari ilmu sampai kita tidak tidur. Kita begitu semangat untuk belajar. Menghapal rumus-rumus dan materi perkuliahan lainnya menjadi kebiasaan. Jika semangat dalam belajar itu untuk tujuan mencari materi atau menarik kebutuhan duniawi atau meraih kedudukan dalam hal pangkat keduniaan atau digunakan untuk kebanggaan diri di hadapan manusia, maka kerusakan diri pasti akan kita rasakan.
Jika niat kita belajara semata-mata untuk menghidupkan syariat nabi Muhammad dan membersihkan akhlak serta mengalahkan nafsu amarah yang selalu mengajak pada perbuatan jahat, kita tentu akan merasakan kebahagiaan dan keuntungan. Jagalah senantiasa niata kita dalam menuntut ilmu semata-mata hanya untuk mencari ridha alloh dan menjemput kemuliaan yang telah di janjikannya.

3. Ingatlah Akan Kubur.
    Dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara. Kematian akan memisahkan kita dengan dunia yang sering membuat manusia terlena. Kemudian kita akan sampai pada sebuah tempat yang paling ditakuti banyak manusia, yaitu alam kubur. Jika dunia ini begitu lapang dan mempesona tidak demikian dengan kubur. Kubur sangat sempit, pengap, gelap dan penuh dengan binatang yang akan mengurai jasad tubuh kita.
Jika didunia seseorang beriman dan beramal soleh, mengikuti segala perintah allah dan menjauhi segala larangan Alloh, maka ia akan merasakan kuburnya lapang dan terang. Tapi tidak demikian bagi yang selama di dunia ingkar kepada alloh. Kuburnya sempit, gelap, dan binatang-binatang penghuni tanah akan segera mengurai jasadnya. Di alam kubur ini ia akan menerima sebagian siksa alloh akibat perbuatan buruknya selama di dunia.

4. Bertahajudlah Setiap Malam.
    Pada sebagaian malam bertahajudlah sebagai bentuk ibadah tambahan bagi kita. Seretlah kaki ini melangkah menuju tempat wudhu kemudian paksakan lutut kita berdiri kokoh walau kantuk begitu munguasai. Rasulullah bersabda,”Wahai pulan, janganlah engkau banyak tidur malam, sbab orang yang banyaka tidur malam itu bisa menjadikan pakir pada hari kiamat”.
Tatkala manusia berselimut mimpi pada malam yang begitu gulita, panjatkanlah do’a dan mohon ampun lah kepada Allah. Karena allah sangat menyukai hambanya yang mendirikan shalat, membaca Al-Qur’an dan berdo’a di sepertiga malam terakhir.

5. Sesuaikan Perkataan dengan perbuatan.
    Sesuaikan perkataan dengan perbuatan dan hati menjaga lisan. Alloh sangat membenci hambanya yang mengatakan seusuatu tetapi tidak dilakukan dan tidak di amalakannya.
Sesungguhnya lisan yang tidak dikendalikan ucapannya dan hati yang tertutup oleh luapan syahwat merupakan tanda kerusakan. Olehkarena itu jagalah nafsu lisan dengan bertaqarrub kepada allah. Keluarkanlah perkataan yang baik-baik saja atau kalau tidak lebih baik diam.

6. Berqarublah Kepada Allah.
     Sesungguhnya alloh sangat dekat dengan kita, namun hal ini sering tidak kita sadari. Kita merasa jauh dari alloh,padahal jika kita melangkah kepada allah, alloh akan menghampiri kita. Kita akan merasa tentram dan tenang jika bertaqarub kepada alloh.
Ada empat hal yang harus dilakukan oleh manusia yang menempuh jalan taqarub (kedekatan) kepada alloh yaitu:
  • Punya keyakinan yang benar kepada Allah dan jauh dari bid’ah.
  • Melakukan taubat nasuha dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi kemaksiatan.
  • Minta keridhaan orang yang pernah menjadi musuh kita.
  • Belajar ilmu agama supaya bias menjalankan perintah allah dengan benar.

7. Carilah Guru Dalam Bertaqarub Kepada Allah.
Apabila kita ingin memperbaiki akhlak, beribadah dan mencari kedekatan dengan allah maka kita harus memiliki seorang guru yang dapat menunjukan dan juga dapat mengeluarkan kita dari belenggu kebodohan dan membawakita kepada akhlak yang mulia agara kita tidak tersesat maka tidaks embarang orang mejadi guru. Adapunsyarat menjadi guru yang pantas kita turuti anatara lain:
A. Alim.
     Orang yang pantas menjadi guru adalah orang yang alim. Cirri-ciri orang yang alim ia berpaling dari kesenangan duniawi, ia tidak menyukai pangkat dan kedudukan. Ia juga mempunyai seorang guru alim yang sangat hati-hati terhadap barang subhat dan haram. Gurunya mempunyai gurunya lagi yang alim pula sehingga menyambung terus menerus keatas sampai rasulullah.
B. Berakhlak Mulia.
  Guru yang berakhlak mulia adalah guru yang mampu mengendalikan nafsunya, sedikit makannya,berbicaranya dan tidurnya. Ia memperbanyak ibadah wajib dan sunnah.

8. Empat Perkara Yang harus Dilakukan.
Ada empatperkara yang seharunya dilakukan, yaitu:
  • Jadikan hubungan dengan allah seperti seorang budak dengan tuannya.
  • Apabila kita berhubungan dengan manusia, tanamkan perasaan senang di hati kepada mereka seperti kita menyenangi diri kita sendiri.
  • Ketika mempelajari suatu ilmu, sebaiknya ilmu yang kita pelajari adalah ilmu yang bias membuat hati kita menjadi baik dan membersihkan diri dari kemaksiatan.
  • Jangan mengumpulkan harta dunia seolah-olah kita akan kekal di dunia ini. Tapi kumpulkan lah bekal akhirat dimana disanalah tempat kita abadi.
9. Jangan Lupa Mendo’akan Orang Tua dan Guru.
Orang tua dan guru adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita merekalah orang-orang yang tidak pamrih mengharapkan kita berhasil dalam hidup ini. Tanpa mereka kita bukanlah apa-apa dan bukan pula siapa-siapa. Setiap kali berdo’a kepada alloh, sisipkanlah sepucuk pinta untuk mereka.

Semoga nasihat ini berguna bagi kita semua. Wallahualam.
Dikutip dari Lembaran Jum’atUmul Quro Edisi 42 Tahun 9